PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Terlebih dulu yang harus kita mengerti adalah
pengertian dari individu dan pengertian dari masyarakat itu sendiri. Individu
adalah satu orang atau seorang manusia dan masyarakat adalah sekumpulunan
individu yang hidup bersama di suatu tempat. Individu dan masyarakat tidak
dapat dipisahkan karena tidak akan ada kata masyarakat jika tidak ada individu
dan individu itu sendiri adalah pelaku
di dalam suatu masyarakat. sedangkan Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling
berinteraksi, saling membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu
yang dpat hidup tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang
dimiliki oleh seorang individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak ada
individu lain atau dengan kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di
antara individu atau masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji
tentang individu maka kita tidak akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat
itu sendiri. Karena keduanya, antara individu dan masyarakat saling keterkaitan
satu sama liannya.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
pengertian dari Individu
2. Apakah
pengertian dari Masyarakat
3. Bagaimana
pengertian masyarakat menurut para ahli
4. Apa-apa
saja cirri-ciri dari masyarakat
5. Apa
hubungan individu dan masyarakat
6. Bagaimanakah
Indonesia sebagai masyarakat majemuk
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
Individu berasal dari kata individium
(latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu , artinya manusia yang hidup berdiri sendiri, tidak mempunyai
kawan. Individu sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, di dalam
dirinya selalu dilengkapi dengan kelengkapan hidup meliputi raga, rasa, rasio,
dan rukun.
a. Raga,
merupakan bentuk jasad manusia yang khas dapat membedakan antara individu yang
satu dengan yang lain, sekalipun dengan cirri dan hakikat yang sama.
b. Rasa,
merupakan perasaan individu yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta, seperti merasakan panas, dingin atau merasakan makanan yang
lezat. Perasaan juga dapat dikembangkan menjadi perasaan senang dengan
kehidupan sebaliknya.
c. Rasio,
atau akal pikiran merupakan kelengkapan manusia untuk menegmbangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap individu.
d. Rukun,
atau pergaulan hidup merupakan bentuk sosialiasi dengan sesame manusia dan
hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.
Rukun ini merupakan perangkat individu yang dapat membentuk suatu kelompok
sosial yang sering disebut sebagai masyarakat.
B. PENGERTIAN
MASYARAKAT
Istilah masyarakat berasal dari bahasa
Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau “masyaraka” yang
berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”, yang
sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan”
(koentjoroningrat,1980). Pendapat sejenis juga terapat dalam buku “Sosiologi
Kelompok dan Masalah Sosial” karangan Abdul Syani (1987), dijelaskan bahwa
perkataan masyarakat berasal dari kata musyarak (Arab), yang artinya berkumpul
bersama, hidup bersama dengan saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
selanjutnya mendapat kesepakatan menjadi masyarakat (Indonesia).
C. PENGERTIAN
MASYARAKAT MENURUT BEBERAPA AHLI
1. Ralp
Linton (1936)
Masyarakat
adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial
dengan batas ternetu.
Pengertian
ini menunjukkan adanya syarat-syarat sehingga disebut masyarakat, yakni adanya
pengalaman hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama dan adanaya kerjasama
diantara anggota kelompok, memiliki pikiran atau perasaan menjadi bagian dari
satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama menimbulkan kerjasama,
adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah laku anggota-amggota. Factor
waktu memegang peranan penting, sebab setelah hidup bersama dalam waktu cukup
lama, maka terjadi proses adaptasi terhadap organisasi tingkah laku serta
kesadaran berkelompok.
2. John
Lewis Gillin dan John Gillin (Gillin & Gillin) 1945
Masyarakat
itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi,
sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi
pengelompokkan-pengelompokan yang lebih kecil.
Pengertian
ini menunjukkan bahwa masyarakat itu meliputi kelompok manusia yang kecil
sampai dengan kelompok manusia dalam suatu masyarakat yang sangat besar,
seperti suatu Negara. Seperti kita ketahui bersama suatu Negara juga memiliki
tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama dengan keteraturan.
3. Melville
J. Herskovits atau Herkovits (1955)
Masyarakat
adalah sekelompok individu yang di organisasikan yang mengikuti satu cara hidup
tertentu. Penegrtian ini menekan adanya ikatan anggota kelompok untuk mengikuti
cara-cara hidup teretntu yang ada di dalam kelompok masyarakat.
4. Koentjaningrat
(1980)
Masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa
identitas bersama.
5. Selo
Soemardjan
masyarakat
adalah orang –orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
6. Abdul
Syani (1987)
Masyarakat
merupakan kelompo-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang
berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan
tersendiri. Manusia diikat dalam kehidupan kelompok karena rasa sosial yang
serta merta dan kebutuhan.
7. Hassan
Shaidly
Masyarakat
sebagai suatu golongan besar-kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau
sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama
lain
.