Rizka
Husni
16112534
4ka31
1.
Latar Belakang
Becak merupakan salah satu dari
angkutan umum tak bermotor. Dan keberadaan angkutan becak ini sebagai sarana
angkutan penumpang juga barang tergolong dalam kategori tradisional, karena
sumber tenaga dari angkutan ini mengandalkan tenaga manusia berupa kayuhan kaki
seperti layaknya mengoperasikan sepeda.
Tukang becak adalah suatu profesi
unik yang salah satunya ada di Indonesia. Meskipun di Zaman yang sudah
berkembang dan serba canggih ini, Mereka masih bisa bertahan dan masih menjadi
salah satu angkutan umum yang masih diminati oleh Masyarakat Indonesia. Sebagai
alat angkut, becak dinilai banyak memberikan keuntungan bagi golongan
masyarakat tertentu baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun temporal. Keuntungan
alat angkut ini lebih disebabkan karena lingkup pelayanannya yang tidak
terbatas oleh rute-rute tertentu, namun keterbatasan pada jalan yang menanjak
kemungkinan besar alat angkut ini tidak dapat digunakan.
2.
Tujuan Makalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis
berniat untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memberi semangat hidup
tentang profesi sebagai tukang becak. Yang menjalani hidup apa adanya, serba
kekurangan namun tetap mempunyai semangat untuk terus berjuang menghidupi anak
dan istrinya dengan pekerjaan yang halal. Serta untuk memenuhi tugas softskill.
3.
Analisis
Dari
hasil observasi yang saya lihat disekitar rumah, saya menganalisa para tukang becak pada dasarnya mereka bekerja dengan semangat kerja
yang sangat tinggi di mana mereka
bersaing dengan bus, taksi, ojek jenis angkutan kota lainnya yang semakin banyak, tetapi ternyata para
pengayuh becak ini tetap mampu bertahan hidup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi terkadang profesi pengayuh becak sering di sepelekan orang,
mereka di pandang sebelah mata karena di anggap menambah ke semrawutan jalan dan di sepelekan. Namun tak
banyak yang tahu bahwa untuk menjadi
tukang becak itu bukanlah hal yang mudah, tak hanya bermodalkan otot saja, mereka juga harus bermodal pengetahuan
pula serta kemampuan interaksi
yang baik dan juga berkorban jiwa. Mereka berkorban jiwa karena menjadi tukang becak harus memilki
kesabaran yang tinggi baik saat mencari penumpang
atau saat memperoleh hasil yang tak sesuai dengan jeri payah yang telah mereka keluarkan di tambah usia rata-rata
para tukang becak yang sudah mulai senja.
Para pengayuh becak harus berusaha keras dan sungguh-sungguh dalam usaha mendapatkan penumpang mulai pagi hingga
sore hari. Padahal
untuk mendapatkan penumpang bukanlah
hal yang mudah karena ada puluhan tukang becak lain belum lagi
adanya moda transportasi lain yang beraneka
ragam. Usaha keras dan sungguh-sungguh tukang becak
tidak serta merta membuat
mereka mendapatkan penumpang, tetapi di butuhkan perilaku kerja yang baik yakni bekerja dengan gigih dan
menjung-jung tinggi etos kerja. Untuk
itu, kerja keras dan kesungguhan
pengayuh becak dalam bekerja harus di sertai keyakinan terhadap nilai-nilai yang di terapkan dalam sikap dan pandangan kerja, sehingga dapat menentukan kualitas kerja yang
di miliki pengayuh becak untuk menghadapi berbagai
tantangan kehidupan yang terus menghimpit mereka seperti dimensi ekonomi dan dimensi sosial.
4.
Kesimpulan
Setelah
mengamati keseharian kehidupan tukang becak, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a.
Keberadaan tukang becak masih di
butuhkan oleh masyarakat, karena masyarakat masih membutuhkan becak untuk
menempuh perjalanan jarak dekat.
b.
Adanya rasa solidaritas yang sangat kuat
antara para tukang becak yang di tandai tidak adanya saling berebut penumpang
atau saling sikut dengan antara pengayuh becak yang satu dengan yang lainnya.
c.
Kita harus meniru semangat kerja tukang
becak baik dalam mencari nafkah ataupun dalam kita belajar sebagai seorang
mahasiswameskipun lelah tapi mereka tak pernah menyerah.
d.
Menjadi seorang tukang becak bisa mendidik
manusia menjadi pribadi yang sabar dan Ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar