Jumat, 30 November 2012

BAB 7. MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

BAB  7

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

            Masyarakat perkotaan identik dengan aktivitas super padat, lalu linta yang sangat tidak ada habisnya dan kehidupan sosialisasi yang bisa dikatakan sangat individual.
Seperti contoh, ketika kita berbicara dengan seorang yang lebih tua dari kita terkadang sama halnya seperti kita berbicara seperti teman sebaya. Hal ini, dapat diartikan karena kurangnya manusia perkotaan dalam hal penyaringan budaya dari orang tua yang bekerja, lalu kita hanya mencerna          pengetahuan    hanya   dari      bangku            sekolah.
            Aktivitas perilaku ini dapat mewujudkan sikap acuh tak acuh kepada orang lain. Masyarakat kota dapat diartikan pula sangat menjunjung tinngi pekerjaan yang dapat dinilai dengan uang tanpa dengan sifat gotong royong yang ada di pedesaan.
Contoh nyata seperti ketika seorang mengadakan acara, seseorang lebih memilih mengadakan acara di gedung yang sudah ada dengan fasilitas seperti prasmanan, para pekerja. Mereka memilih hal itu untuk mengatasi kesulitan dan tidak mau susah lagi.
Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan juga lebih besar disbanding dengan masyarakat pedesaan yang menggunakan para tetangga untuk meringankan acara tanpa diberikan uang. Para tetangga           ini        dengan            senang            hati      membantu       tanpa   dibayar.
            Sebenarnya hal yang membedakan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan hanya sebatas wilayah yang ditempati. Karakteristik masyarakat perkotaan intensitas sangat tinggi dibanding dengan masyarakat pedesaan yang bekerja dengan menggunakan alam menjadi acuan untuk memulai dan mengakhiri aktivitas pekerjaan mereka.
Kehidupan masyarakat desa bekerja dengan keselarasan dengan alam seperti, bercocok tanam, beternak, berlayar dan lain sebagainnya. Kehidupan mereka memang mencari uang tetapi tidak pula mereka dengan senang hati membantu teman seprofesi mereka.
Contohnya, petani dapat membantu memberikan makanan kepada teman yang masih bekerja, meski sedikit tapi mereka sangat senang karena adanya keceriaan. Kemudian adanya perkumpulan petani yang mampu secara bergiliran tidak hanya menjaga sawah dirinya tetapi juga          dengan            sawah petani  lain.
            Dengan demikian, sebenarnya ada keselaran antara masyarakat pedesaan dengan perkotaan. Salah satu contohnya, masyarakat pedesaan menjual hasil kerjanya seperti makanan pokok ke masyarakat perkotaan dengan alat transportasi yang bisa dikatakan sebagai        penghubung.
Lalu masyarakat kota juga akan kembali ke desa tempat mereka dilahirkan seperti saat mudik lebaran,hari            besar keagamaan, dan juga hari libur panjang sekolah.
Pada saat momen tersebut, tidak ada yang bisa membedakan mereka orang kota atau desa karena mereka berbaur dengan dibedakan bahasa yang kental maupun yang tidak terbiasa seperti   antara  percakapan      nenek   dengan            cucunya.
            Hal lain yang tidak dapat dipisahkan antara orang kota dengan desa yaitu biasanya anak – anak kota besar seperti Jakarta lebih memilih bersekolah di Pedesaan dengan alasan adanya yang mengawasi atau mereka ingin mengontrak atau kos di dekat sekolah yang dituju.
Masyarakat sebenarnya tidak dapat dipecahkan atau dibedakan lantaran letak geografis. Masyarakat semua ingin maju dan meneruskan apa yang ingin diraih. Mereka bekerja agar kehidupan terus berjalan dengan lebih baik dari sebelumnya.
Jadi apapun pekerjaan yang dilakukan masyarakat pedesaan dan perkotaan merupakan cara bertahan hidup. Meskipun cara kita memandang perbedaan itu sangat jauh, akan tetapi semua itu merupakan jalan berbeda dalam bekerja. Jika diperkotaan kebanyakan bekerja dengan menggunakan keahlian dan otak, lalu pedesaan menggunakan tenaga.
Jika masyarakat disatukan dapat menjadi sebuah Negara yang kuat karena tidak adanya perbedaan. Jadi, masyarakat perkotaan dan pedesaan hanya terletak bagaimana cara kita bekerja dan menggunakan keahlian yang dimiliki. Bukan status masyarakat, dan perbedaan pakaian yang digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar